Minggu, 07 Desember 2014

Demonstran yang tulus bukan anarkis

Tidak ada komentar :
Sebuah lagu lama yang ditulis oleh seorang demonstran. Demonstran yang sedih karena tuntutannya tidak didengar. Perasaan sedihnya ditutupi dengan mengangkat lehernya sambil bersiul lantang ketika berjalan, berharap tidak menjatuhkan air mata kesedihannya. 

Layaknya lagu yang berjudul Ue O Muite Aruko yang ditulis oleh Rokusuke Ei (Seorang Demmonstran) dan dinyanyikan oleh orang berbeda pada tahun 1960an dan hingga kini lagu ini masih terdengar indah. Menikmati lagu dari karya seorang demonstran yang kecewa tuntutannya ditolak tetapi tulus penuh perasaan terhadap tuntutannya.



Tidak seperti beberapa waktu belakangan ini di negara tercinta, Indonesia. Pemerintah mengeluarkan banyak kebijakan yang pro rakyat atau kontra rakyat,  mahasiswa bisa merespon baik dan buruk. Demonstrasi para mahasiswa ini menghiasi halaman-halaman media. Menariknya,berita yang sering diangkat adalah kisruh yang terjadi akibat demonstrasi mahasiswa yang brutal. Terkesan menyampaikan aspirasi rakyat yang menolak kebijakan pemerintah, tetapi merusak fasilitas umum untuk kepentingan rakyat.
Ini salah satu contoh unjuk rasa yang lucu dan tuntutannya jelas
Mahasiswa yang hendak berdemonstrasi dengan gaya yang berbeda.
Lagu ini bisa memberikan contoh perilaku kepada mereka yang hobi dengan cara merusak fasilitas umum. Ketika kita berdemo dan tuntutan kita ditolak, rasa sedih itu pasti ada (sudah sering kualami) tetapi tidaklah perlu hal-hal yang merugikan masyarakat yang kita junjung itu dirusak sendiri oleh pendemo.




Kelak jika berdemo lagi dan tuntutan ditolak bisa mengambil alternatif lainnya, misalnya bernyanyi-nanyi, menari-nari, menulis lagu, menulis cerpen ataupun membuat lukisan (hal-hal sederhana yang membuat perasaan lega).

Salam Cinta :)
Read More