Kamis, 15 Desember 2016
Kopi dan Kejahatan
Kopi tak selalu hitam
Sesekali meminjam warna lain
Kejahatan memang kelam
Terkadang berwujud baik bukan main
Kopi tak selalu pahit
Selera manis juga tersedia
Kejahatan selalu menimbulkan sakit
Awalnya saja terkesan bahagia
Kopi tak selalu panas
Dingin bisa menjadi pilihan
Kejahatan itu tak harus berwajah ganas
Tak langka jika parasnya menawan
Kopi tak selalu murah
Harganya pun bisa mahal
Kejahatan bisa juga ramah
Walau aslinya bebal
Kopi itu nikmat
Kejahatan terkesan nikmat
Kopi itu dahaga
Kejahatan terwujud akhirnya lega
Kopi itu tak jahat.......
Selasa, 06 Desember 2016
Kisah Para Nara
Deretan tragedi lantang menggonggong
Dilematika merasa hebat padahal kosong
Diterkam keimanan yg rapuh dan bolong
Drama dengan naskah penuh bohong
Pujangga lari dari pena dan kertas
Penyanyi berekspresi lupa musikalitas
Penari berliuk-liuk takut sebuah batas
Perupa membentuk karya yg mudah retas
Kau bilang agama? Aku bilang rasis
Kau bilang keyakinan? Aku bilang egois
Kemanusiaan? Aku bilang mistis
Kau bilang Tuhan? Aku rasa itu iblis
Anak kecil melukis di atas tanah berpasir
Mendengar makian semakin berdesir
Tanah yang tak aman lagi untuk bersisir
Teriakan ego melebihi suara petir
Kemanusiaan mereka injak-injak, kawan
Dimana kalian para Satria kebangsaan?
Sudahi tidur lelapmu dalam kesepian
Kembalikan tanah ini menjadi rupawan
Selasa, 29 November 2016
Takdir dan Ego
Takdir
Ya, ini takdirku
Terlahir di bumi pertiwi, ya, ini takdirku
Tumbuh kembang di tanah ini, ya, ini takdirku
Hidup dari bumi negara ini, ya, ini takdirku
Menikmati pendidikan yang disediakan pemerintah, ya, ini takdirku
Menghabiskan hari berganti hari disini, ya, ini takdirku
Lalu dan lupa
Melampiaskan kepentinganku, ya, itu ego bukan takdirku
Merubah dasar negara, ya, itu ego bukan takdirku
Menjadikan agamaku pondasi, ya, itu egoku
Lalu dan lupa
Darahku tidak tumpah
Tapi aku hendak serapah
Lalu dan lupa
Nyawaku tidak hilang
Tapi aku hendak membangkang
Itu egoku bukan takdirku
Kamis, 24 November 2016
Marcapada yang fana
Rabu, 23 November 2016
Tragedi
Indonesia orangnya kini pembenci
Mana otak? Tolong ibu bapak ajari
Ngebacot sana sini dan lupa diri
Ocehan nyaring tak terkendali
Beragama kok otak isinya iri
Ngakunya alim tapi suka memaki
Rajin ibadah kok rajin intimidasi
Itu ritual atau pamer diri
Indonesia itu saling hormat pribadi
Punya otak? Kok lupa balas budi
Tumbuh kembang di tanah ini
Jangan dong rusak Ibu Pertiwi
Beragama dengan saling menghormati
Orang alim beri contoh yang terbukti
Ibadah menghasilkan perilaku yang berarti
Ritual bukanlah tradisi melainkan implementasi
Matahari sudah terbit lagi
Ciptakan kedamaian kini hingga nanti
Jaga keutuhan bangsa hari demi hari
Karena NKRI itu adalah harga mati
Kata Makna Rasa
Kami memang beda tapi kami ada
Kami unik dan pasti nyentrik
Kami lucu ga pernah mecucu
Kami gokil tapi bukan pake rasa kerdil
Kami ini sulit tapi ga bikin orang melilit
Kami memang bebas tapi hak orang ga pernah kami rampas
Praktek menguji dialektika rasa
Pasangan akibat tabula masa
Kronologi harapan tanpa janjian
Menata kasih dengan perjuangan
Menatap sebelah mata
Bukan berarti bermakna
Dogma menjadi sekat tapi hampa
Rasionalitas menuntun hal buta
Duduk sama rasa
Diri sama masa
Berkarya maka ada
Hadir untuk mereka
Minggu, 20 November 2016
Kalam tak lagi kudus
Hening melupakan orang yang berisik
Roh meninggalkan fisik
Setan enggan berbisik
Malaikat tidak lagi cantik
Rubuh gedung rubuh angka
Sejarah tak melewati masa
Pujangga hilang asa
Mimpi melupakan rasa
Anak kecil congkak amarah
Tetua peninggalan serapah
Tertawa dengan rasa marah
Jejak meninggalkan sampah
Ritual katanya
Tradisi ungkapnya
Saat kalam tak lagi Kudus
Datanglah waktu untuk mampus
Rabu, 22 Juni 2016
Bulan Malam Ini
Tidaklah gampang menikmati keindahan bulan malam ini. Lapuknya asbes dan cat dinding yang mengelupaspun harus dilalui mata menuju keindahan bulan itu.
Mencapai keindahan hidup banyak hal-hal yang harus dilewati, nikmati saja.
Jangan lupa ngopi sebelum tidur :)
Senja dan Kopi
Kala itu, saat senja lantang menghambat kedatangan malam.
Saat itulah rasa kopi semakin terasa pahit, itulah proses kenikmatan.
Malam akan tetap datang
Jumat, 10 Juni 2016
Beda, Tuhan dan Cinta
Kau tahu aku beda
Aku tahu kamu beda
Nama kita berbeda
Kelamin kita berbeda
Suku kita berbeda
Tuhan kita berbeda?
Oh.....
Tuhan, Nama yang misteri dengan keberadaan yang nyata
Dimana Dia?
Apakah mendengar seluruh doa-doa panjang manusia?
Oh.....
Tuhan, semua berebut untuk dekat padaMu
Semua berasa memilikimu
Bukankah Kau yang memiliki?
Kau kan Sang Pemilik
Oh.....
Tuhan, terkadang namaMu dibuat menjadi jahat
Mereka melindungiMu dengan kegelapan
Lemahkah diriMu?
Oh.....
Perbedaan aku dan kau hanyalah ego
Seperti ikan yang tak mau berenang di daratan
Oh.....
Tuhan, menuhankan ego lupa akan cinta
Cinta? Iya, Dia yang juga disebut Sang Cinta
Oh.....
Tuhan, ternyata tidak ada yang beda
Beda ada karena ketiadaan cinta
Terima Kasih Sang Cinta
Kamis, 10 Maret 2016
Belajar Dari Dua Perempuan.........
Inilah penampakan kedua perempuan yang sedang membawa barang di atas kepalanya. |
Masihkah kita mengira kalau perempuan itu lemah? melihat kedua perempuan ini adalah jawaban yang membuktikkan bahwa perempuan juga bisa kuat dan tangguh seperti laki-laki. Sayangnya, kita tidak membahas perbedaan tentang keberadaan gender (status kelamin). Kedua perempuan ini bisa mewakilkan sebuah cerita perjuangan secara lebih umum.
Kedua perempuan ini seolah bercerita tentang bagaimana menikmati perjuangan dalam hidup. Mereka berjuang dalam hidup dengan gaya mereka masing-masing. Raut wajah menyerah tidak mereka tunjukan. Mereka penuh percaya diri tanpa menghiraukan pendapat orang lain saat melihat mereka. Kejadian ini menjadi sebuah pembelajaran menarik untuk dipelajari dalam hidup. Berjuang dan percaya diri adalah modal saat menghadapi segala persoalan di kehidupan sehari-hari.
Semoga kita selalu menjalani hidup ini dengan penuh optimis dan percaya diri. Banyak hal-hal yang selalu bisa kita nikmati dengan gaya masing-masing. Menyerah dan putus asa bukanlah sebuah jawaban ketika banyak permasalahan yang sering menghiasi hidup. Tetap berjuang dalam hidup seperti pelajaran yang didapat dari kedua perempuan ini.
Kenikmatan yang mana yang sering kita lupa untuk dinikmati..............................................
Selasa, 01 Maret 2016
Nyanyian Malam
Beradu tanpa mesra bersama jiwa-jiwa yang terkekang
Kegelapan menyelimuti hati yang tanpa cahaya
Kemesraan hanyalah pajangan dinding kehidupan
Harap berharap tanpa harapan yang berharap
Kenangan bukanlah sebuah masa lalu
Berharap gelap tetap menjadi gelap
Dinding kehidupan tanpa kenangan yang mesra
Hujan membawa selaksa pasukan basah
Tanah berlindung dengan menamengkan manusia
Pasukan basah selalu berharap kelak menjadi kering
Tameng kemanusiaan kini tanpa harapan
Bisikan binatang besi menusuk telinga
Hantaman perubahan selalu membusungkan dada
Peristiwa hanyalah sebuah lintasan melewati indra
Kesombongan bernyanyi dengan angkuhnya
Malam tetaplah malam
Malam berteriak siang, tetaplah malam
Malam meminjam cahaya untuk rupa, tetaplah malam
Malam bernyanyi malam, tetaplah malam
Rabu, 24 Februari 2016
Pembalap yang belum mendunia tapi sudah lebay atau penggiat musik yang sudah mendunia tapi tidak lebay.
Kopi hitam sudah habis dua gelas dan kawan sudah mengajak untuk makan mie ayam. Saatnya tulisan ini disudahi saja sebelum lapar menggangu.
Kebanggaan seperti apa yang lupa untuk kau banggakan....